Allah tidak memperhitungkan kebaikan yang dilakukan adalah suatu hal yang sia sia


Suatu ketika Ibrahim bermimpi akan kedatangan tamu istimewa, esok harinya saat dia duduk dibawah kemahnya dibawah terik matahari tiba tiba ada 3 orang laki laki lewat didepan tendanya dan mengucapkan salam padanya, sepertinya ke 3 nya dari perjalanan yang sangat jauh dan mau menuju perjalanan yang jauh juga.

Perjalanan jauh yang sangat sangat jarang sekali dilakukan di musim panas kecuali sangat penting dan urgent sekali. Dia mempersilakan tamunya istirahat dikemahnya untuk melepaskan lelahnya dan memberikan minuman pada ke 3 tamunya tersebut. Dia juga merasa ada yang berbeda dan istimewa dari ke 3 tamunya tersebut. Dia pun ingin sekali menjamunya dengan makanan yang istimewa juga.

Kemudian Dia pun menuju kebelakang rumahnya menyuruh istrinya Sarah mengolah gandum terbaiknya untuk membuat roti bersama keju, mentega dan susu buat tamunya. Dia juga mengambil 1 sapi yang muda dan gemuk lalu memotongnya dan memberikan kepada ujang ujangnya agar diolahnya dan dimasaknya. Akhinya dia pun menjamu tamu istimewanya dengan makanan yang khusus dan istimewa tersebut.

Sebelum ke 3 tamunya tersebut pergi dan melanjutkan perjalanannya, salah satu tamunya mengatakan kabar baik bahwa Dia akan mempunyai anak dari istrinya Sarah. Dia pun tertawa karena usianya dan istrinya sudah sangat tua.

Dan Allah tidak perhitungkan hal kebaikan yang dilakukan oleh Ibrahim adalah suatu yang sia2. Dibalasnya kebaikannya oleh Allah kepada anak cucunya Ibrahim ribuan kali lipat lebih besar dari yang dia lakukan saat menjamu tamunya tersebut.

Hal ini terjadi pada cucunya Ibrahim, Yusef yang adalah anak dari Yakub, Yakub anak dari Ishak, Ishak anak dari Ibrahim menjadi pendatang atau tamu di negeri Mesir. Yusef diperlakukan sangat istimewa sebagai pendatang dan tamu di Mesir, sebagai orang tertinggi kedua setelah raja Mesir, karena kemampuannya menterjemahkan mimpi sang raja dan memanage kekayaan raja Mesir.

Dan generasi penerus Yusef di Mesir adalah Musa yang membawa umatnya keluar dari mesir karena penindasan. Dipadang belantara menempuh perjalanan yang sangat jauh dibawah panas dan terik matahari umat Musa yang haus dan lapar dipeliharanya oleh Allah dengan memberi makanan dari langitndan minuman dari celah2 batu pada jutaan orang pengungsi tersebut.

Setelah Musa berhasil membawa kembali pulang umatnya ke negeri asal nenek moyang mereka. beberapa generasi kemudian Kepemimpinan dilanjutkan oleh Raja Sulaiman yang menjadikan negeri Salem tersebut kaya akan sumber pangan dan ternak.

Dan Allah membalas semua kebaikan pada anak cucu Ibrahim sama seperti saat bagaimana Ibrahim menjamu tamunya tadi.

Dunia Akan Dipimpin Kembali Oleh Seorang Mesiah Atau Nabi

Tidak jelasnya konsep tentang raja, presiden, menteri, perdana menteri dan parlement, yang hanya didasarkan pada hasil buah pemikiran manusia dan hukum yang hanya ditetapkan manusia. Pemerintahannya tidak pernah memberikan manfaat secara langsung pada seluruh umat manusia tapi hanya demi kepentingan beberapa kelompok dan golongan. Suatu saat mesiah atau nabi terakhir akan muncul menjadi pemimpin umat. Pemimpin yang akan mengajarkan kembali segala segi kehidupan manusia dan hukum Tuhan, tempat mencari segala pengaduan dan keadilan. Kembali lagi pada saatnya bumi pertama kali diciptakan dunia dipimpin oleh para nabi.

Cara Menemukan Kembali iPhone, iPad, iPod Anda Yang Hilang Atau Dicuri Orang

Jangan terlalu kawatir iPhone, iPad, iPod anda lupa, hilang atau dicuri orang, pakailah software buatan hacker ini. Dia berhasil memanfaatkan kelebihan software dan hardware yang dibuat dan dimiliki perusahaan Apple yang sudah sangat terkenal ini.

Jika anda mempunyai iPhone, iPad, iPod mungkin anda sudah kenal dengan istilah jailbreak, dan kalau iPhone, iPad, iPod anda sudah dijailbreak akan sangat mudah sekali menginstall software ini, anda bisa mendapatkanya dari Cydia Store, namanya iCaughtU.

kerjanya software ini sangat ampuh begitu layar sentuhnya iPhone, iPad, iPod dibuka (on mode) atau mau dimatikan (off mode) oleh orang tersebut, otomatis:

  1. kamera di iPhone, iPad, iPod akan langsung memotret orang tersebut tanpa orang tersebut menyadarinya
  2. gps di iPhone, iPad, iPod lokasi akan terus melaporkan geolokasi dimana posisi terakhir orang tersebut berada
  3. email anda akan terus memantau dan melaporkan foto pelaku dan geolokasi setiap kali orang tersebut membuka (on mode) dan mematikan (off mode) iPhone, iPad, iPod
  4. tinggal anda mendatangi orang tersebut sendirian atau ditemani pihak berwenang.

Hormatilah Bapak Dan Ibu Kita

Disebuah kota ada seorang bernama Dama Bin Nesena dikenal mempunyai batu permata yang indah dan sangat mahal harganya, suatu hari Dama didatangi oleh beberapa utusan yang mempunyai kedudukan yang mulia dikota itu.

Dama sangat terkejut dengan kedatangan beberapa utusan tersebut yang mendadak yang berniat menemuinya karena tanpa persiapan apapun untuk menjamunya, dama mempersilakan para tamunya duduk diruang tamunya. mereka akhirnya mengutarakan niatnya untuk membeli batu permatanya seharga 1.000 kali harga tiap gram emas, Dama pun tanpa menolak setuju dengan harga tersebut.

Dama menuju kamar tengah berniat mengambil batu permata tersebut dilaci lemari, tetapi dia tidak bisa membukanya karena kunci yang disimpannya berada dibawah bantal sofa yang pada saat itu sedang ditiduri bapaknya, Dama tidak ingin mengganggu sedikitpun tidur sang bapaknya yang sangat lelap sekali.

Dama kembali keruang tamunya menemui para utusan tersebut, dama mengatakan kepada para tamunya kemungkinan ia tidak bisa memberikan batu permata tersebut tanpa mengutarakan alasanya. para utusan pun tidak ingin mengecewakan orang yang dimuliakan tersebut yang telah mengutusnya, setelah berunding cukup lama diantara para utusan tersebut akhirnya mereka menaikkan harga menjadi 10.000 kali harga tiap gram emas.

Untuk kedua kalinya Dama kembali keruang tengah untuk mengambil batu permatanya. pada waktu dama kembali ke ruang tengah, bapaknya sudah bangun sehingga dia bisa mengambil kunci untuk membuka batu permatanya dari laci dilemarinya.

Lalu diberikannya batu permata tersebut pada tamunya dan ia menerima uang 10.000, tetapi Dama mengembalikannya lagi pada tamunya sebanyak 9.000. dama mengatakan ia sdh sepakat dengan mereka kalau harganya batu permatanya hanya 1.000 bukan 10.000, dan ia mengatakan pada tamunya juga, ia tidak akan menukar tidur bapaknya dengan uang 9.000, itulah yang membikin para tamunya tertegun pada Dama.

Setelah beberapa tahun berlalu kemudian Dama yang mempunyai lembu, lembunya beranak, yang memiliki ciri khusus seluruh tubuh anak lembu tersebut bulunya mempunyai warna kemerahan, anak lembu yang jarang sekali dimiliki oleh tiap orang, anak lembu yang mempunyai nilai khusus. berita tentang anak lembu yang dimiliki dama pun tersebar diseluruh kota, kemudian ada beberapa utusan datang lagi menemui Dama dan berniat membeli anak lembunya seharga 10.000.

Jujur Dan Dermawan Membawa Kesuksesan



Di sebuah kota kecil di Tschortkow tinggal seorang Rabi, yang dikenal pintar dan cerdas. Namanya adalah Rabi Zevi Hurwitz. Dia juga dikenal sebagai orang yang saleh, banyak orang datang kepadanya untuk meminta saran dan nasihat. Dia membantu orang yang sebagian besar dari anak yatim, orang miskin, orang sakit dan janda, dia juga mengumpulkan dana buat mereka dari para dermawan. Dia di percaya sebagai orang yang tepat untuk menyimpan dan menyalurkan dana dengan aman.

Seorang Rabi dengan tanggung jawab yang besar tersebut diperlukan seorang asistent. Ini bukanlah pekerjaan yang bergaji tinggi, akhirnya direkrutlah Anschel Musa adalah seorang pria muda, yang mempunyai kepribadian yang baik, sederhana dan rendah hati. Kesempatan yang jarang didapat bagi Anschel Musa, dia sangat antusias ingin melayani masyarakat dan juga bisa membantu seorang Rabi Zevi Hurwitz yang terkenal di kota itu, ketika kesempatan muncul datang dengan sendirinya. Dia sangat senang menjadi asistannya karena dia juga dianggap sebagai salah satu keluarga Rabi Zevi Hurwitz.

Setelah beberapa tahun berlalu, tiba saatnya Anschel Musa harus memikirkan untuk menikah dan berkeluarga. Ia menikah dengan seorang wanita dari keluarga sederhana di kota terdekat Sniatyn. Dia mengundurkan diri dari pekerjaannya tersebut dan pergi untuk tinggal bersama Ayahnya mertua membantunya untuk membuka sebuah toko kecil di sana.

Beberapa minggu setelah Anschel Musa pergi, terjadi kehilangan dirumahnya Rabi, di laci meja pribadinya tempat dimana dia telah menyimpan tas berisi uang 500 gulden jumlah yang sangat banyak sekali, hilang. Uang ini milik anak yatim, orang miskin, orang sakit, janda dan para dermawan yang telah memberi kepercayaan pada Rabi. Dia kemudian berpikir satu-satunya orang lain yang tahu tentang hal itu, atau mungkin sudah tahu bahwa Rabi yang menyimpan sejumlah besar uang dalam laci itu, adalah Anschel Musa. Rabi telah mempercayai dia sepenuhnya, dan tidak akan pernah mencurigainya. Tidak ada prasangka buruk kepada Anschel Musa mungkin dia hanya ingin memakai uang tersebut untuk biaya pernikahannya, Rabi berharap Anschel Musa untuk mengembalikan segera setelah itu.

Setelah sampai pada kesimpulan ini, Rabi memutuskan untuk tidak memberitahukan kepada siapapun tentang hal itu, sehingga tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat, atau menuduh siapa pun sebagai pencuri. Dia akan bicara dengan Anschel Musa dan menjernihkan masalah ini, dan tidak ada yang akan tahu apa-apa tentang hal itu. Jadi, pada hari itu ia menyewa kereta dan pergi ke Sniatyn untuk menemui mantan asistennya itu. Kedatangan Rabi itu sangat mengejutkan Anschel Musa tanpa pemberitahuan sebelumnya, ia dengan hati-hati mengatakan kepadanya mengapa dia datang menemuinya. Dia mengatakan uangnya telah hilang, tetapi dia meyakinkannya bahwa dia tidak mencurigainya sebagai pencurian, karena Tuhan melarang berprasangka buruk dan menuduh bersalah pada orang lain tanpa bukti dan alasan kuat, tetapi Rabi berpikir bahwa mungkin dia hanya ingin meminjam untuk sementara waktu. Manusia kadang mengalami godaan dan bisa melakukan kesalahan dan selama dia memperbaiki kesalahanya, Tuhan akan memaafkannya. Rabi juga meyakinkannya bahwa dia secara pribadi juga akan memaafkannya, dan meyakinkan bahwa tidak seorang pun akan tahu tentang hal itu. Rabi mengatakan juga jika uang itu miliknya sendiri dia tidak akan menanyakan hal ini padanya, tetapi karena uang ini milik anak yatim, orang miskin orang sakit, janda dan para dermawan , yang seluruh biaya hidupnya mereka tergantung pada uang itu, dia tidak punya pilihan selain untuk datang untuk menanyakan kepadanya tentang hal itu.

Ketika Rabbi sedang berbicara kepadanya, Anschel tumbuhnya pucat dan ketakutan, dan matanya berkaca-kaca. Rabi berpikir bahwa Anschel dipenuhi dengan penyesalan, dan berpikir bahwa dia mengakuinya semuanya dan sama sekali tidak berusaha untuk menyangkal semuanya. Memang dia melakukan itu semua kata Anschel tidak ada pembelaan sedikitpun darinya. kemudian dia membuka laci uang dan mengosongkan semua isinya. Dia menghitungnya dan memberikannya kepada Rabi tetapi belum cukup jumlahnya untuk menggenapinya, dia tampak tertekan sekali. Kemudian dia memohon Rabbi untuk memaafkan dirinya, dia berjanji untuk mengembalikan kekurangan uangnya dengan mencicil sampai lunas dari jumlah uang yang telah hilang tersebut.
Dia selalu berpikir bahwa Anschel Musa berhati baik dan jujur, dan sekarang dia yakin akan hal itu, dan dia yakin pula bahwa Anschel akan menepati janjinya.

Ucapan Anschel benar, secara teratur dia mencicil kekurangan uangnya, hingga 500 gulden terbayar penuh. Sang Rabi sekarang bisa tenang dan bisa melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut. Dia mendapat pelajaran berharga yaitu kebaikan hati seorang pemuda sederhana seperti Anschel Musa, yang begitu bersemangat menebus kesalahan dan mengakui kesalahan yang dilakukannya.

Suatu hari, seperti biasanya Rabi itu berada di dalam ruang balajarnya, utusan khusus datang dari Kepala Kepolisian kota. Utusan itu mengatakan kepadanya bahwa Kepala memohon agar dimaafkan karena mengganggu, dia ingin segera bertemu, dan dia telah mengirimkan kereta baginya, yang menunggu di luar.
Rabi tidak tahu, apakah masalah itu luar biasa sekali, tapi dia menaruh percaya pada Tuhan bahwa tidak akan terjadi apa-apa, dan dia bergegas pergi dengan utusan itu.

Kepala Polisi menyambutnya dengan ramah, dan bertanya apakah ada sesuatu telah dicuri dari rumahnya selama ini.
Rabi menjawab, jika Kepala Kepolisian merujuk pada sejumlah uang yang ditemukan hilang di rumahnya, itu sudah pulih. Kepala Polisi tampak agak terkejut dan ingin tahu keseluruhan cerita, dan bagaimana Rabi memperolehnya kembali uang sebanyak itu.

"Jika Anda akan berjanji untuk tidak mengambil tindakan terhadap orang yang tak bersalah, yang telah mengakui kesalahannya, saya akan memberitahu Anda semuanya," kata Rabi. Kepala Polisi berjanji, dan Rabi menceritakan seluruh cerita tentang uang yang hilang.

"Pemuda yang mengagumkan," kata Kepala Kepolisian kagum. "Saya tidak pernah dalam hidup saya mendengar sesuatu seperti itu!" Kemudian dia membuka laci dan mengeluarkan sebuah tas, mengatakan, "Apakah Anda mengenalinya?"
Sekarang giliran Rabi yang terkejut, karena ini adalah tasnya yang telah lama hilang.

Setelah terkejut Rabi untuk sementara waktu, Kepala Polisi membunyikan lonceng, dia memberi perintah, "Bawa kemari mereka!"
Saat berikutnya dibawa beberapa orang dengan diborgol tangannya kepadanya.
"Apakah Anda mengenali salah satu dari mereka?" Kepala bertanya Rabi.
"Aku, aku, tidak tahu" jawab Rabi, dia masih bingung oleh semuanya.

"Yah, saya kira Anda selalu sibuk dengan buku-buku Anda, dan tidak memperhatikan wanita juru bersih yang datang untuk membersihkan rumah Anda. Tidak masalah.. Sebuah pengakuan penuh telah diperoleh," dan setelah itu disuruhnya dua tahanan keluar, Kepala mulai mengungkapkan apa yang terjadi sebenarnya.

Wanita itu adalah juru bersih di rumah Rabi, Dia telah mencuri tas dan membawanya kepada suaminya. Takut untuk menggunakan uang sekaligus, mereka mengimpannya di gudang. suaminya seorang pemabuk tidak bisa menolak menggunakan uang curian untuk membeli minuman untuk dirinya. Dia pergi ke gudang dan mengeluarkan satu gulden, dan pergi ke penginapan. Keesokan harinya dia kembali dengan gulden peraknya yang lain, sampai tiga kali. Ketika pemilik penginapan itu bertanya kepadanya di mana dia mendapat gulden perak itu, dia mengatakan telah menemukannya dijalanan. Hal ini membuat pemilik penginapan itu cukup mencurigakan, dan dia melaporkan ke polisi. Laki-laki itu ditangkap, setelah di interogasi akhirnya dia mengaku telah mencuri. Tas itu telah ditemukan kembali, kecuali tiga gulden yang dihabiskan untuk minum di penginapan.
"Ambillah, itu milikmu," kata Kepala Kepolisian sambil tersenyum.

Hati Rabi kini dipenuhi dengan kebahagiaan yang meluap. Dia tidak menunda waktu dan melakukan perjalanan ke rumah Anschel Musa.
"Anschel, mohon maafkan saya," adalah kata-kata kedua Rabi setelah pertama memberi salam kepada mantan asistennya itu, dan dengan air berlinang di matanya. "Kenapa kau tidak memberitahu saya bahwa Anda tidak mengambil uang itu?" dia mendesaknya untuk tahu.
Anschel mengatakan kepada Rabi bahwa penderitaan anak yatim, orang miskin, orang sakit, janda dan kesusahan yang dialami Rabi telah menyentuh hatinya. Jika dia menyangkal bahwa dia telah mengambil uang, dan menawarkan untuk membantu, Rabi tidak akan menolak dan tidak akan menerimanya. semua harus digadaikan miliknya dan kemudian disimpan setiap sennya, untuk bisa membayar sisanya, agar bisa melunasinya 500 gulden. Rabi tersebut memeluk Anschel, dan mendoakan agar dia selalu dapat membantu orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan bantuan.

"Ini adalah uang yang dikeluar dari saku Anda ambilah kembali, pergilah ke Frankfurt dimana Anda akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk melakukan bisnis, serta untuk melakukan perbuatan baik.. Semoga Tuhan beserta dengan Anda dan dengan anak-anak Anda sampai generasi mendatang. "

Doa Rabbi Rabi Zevi Hurwitz menjadi kenyataan. Anschel Musa menjadi seorang pedagang yang sukses dan money-changer di Frankfurt. Putranya Mayer Anschel menjadi lebih berhasil bahkan pada skala yang lebih besar. Meyer memiliki lima anak, yang masing-masing menetap di ibukota yang berbeda-beda di Eropa, dan kekayaan mereka meningkat dari generasi ke generasi.

Anda semua telah mendengar dari keluarga Rothschild yang terkenal dengan bankir, dengan kekayaannya yang besar pula mereka mempunyai juga yayasan amal tarbesar didunia . Pendiri perusahaan perbankan ini terkenal di dunia adalah Mayer Amschel, anak dari Anschel Musa, yang lahir di Frankfort 214 tahun yang lalu, di sebuah keluarga yang sangat religius, beberapa anggota bisnisnya adalah para Rabi. Ayahnya Anschel Musa sebelum meninggal berharap bahwa anaknya akan menjadi seorang Rabi. Sebaliknya, nasib menjadikan dia salah satu pemodal perbankan terbesar dunia, namun dia tetap ketat dengan agamanya dan tetap rendah hati.

Begitulah sedikit cerita bagaimana seorang yatim piatu, lahir di Frankfurt menjadi sangat sukses dan sangat kaya, dan bagaimana rahasia keluarganya yang luar biasa sukses.

Translator

Visitor